Apa Itu Scrum?

blog-image

image-20201127152230128

Apa itu Scrum?

Scrum adalah sebuah kerangka-kerja, bukan sebuah metodologi manajemen proyek. Scrum bisa digunakan untuk pengembangan produk apapun yang bersifat kompleks namun lebih banyak digunakan untuk pengembangan piranti lunak. Scrum didasari oleh empirisme. Tiga tiang dari empirisme yakni: transparansi, inspeksi dan adaptasi

Kunci dari Scrum adalah Sprint, sebuah batasan waktu (timebox) untuk pengembangan produk yang berdurasi tidak lebih dari 30 hari. Karena durasi Sprint lebih singkat dibandingkan durasi pengembangan produk, maka dalam daur hidup pengembangan produk akan ada beberapa Sprint. Artinya pengembangan produk menggunakan Scrum dilakukan secara iteratif dan inkremental.

Sprint diawali dengan Sprint Planning dimana Product Owner, satu orang yang telah diberikan wewenang dan bertaanggung jawab untuk memaksimalkan produk tersebut. Kemudian bertemu dengan Development Team, tim yang berjumlah antara 3-9 orang, berkolaborasi untuk memprakirakan Product Backlog item mana saja yang akan dikerjakan selama satu Sprint. Sprint Planning difasilitasi oleh Scrum Master, seorang pemimpin yang melayani (servant leader). Untuk Sprint berdurasi 30 hari, batasan waktu Sprint Planning tidak lebih dari 8 jam. Keluaran dari Sprint Planning adalah Sprint Backlog, daftar pekerjaan hasil kesepakatan Product Owner dan Development Team yang akan dikerjakan Development Team selama satu Sprint beserta Sprint Goal.

Setelah Sprint Planning berakhir, Development Team akan self-organise untuk mengambil Sprint Backlog untuk dikerjakan. Setiap hari hingga akhir Sprint Development Team akan melakukan Daily Scrum tidak lebih dari 15 menit untuk menentukan apa yang mereka akan kerjakan selama 24 jam ke depan berdasarkan perkembangan 24 jam terakhir serta memaparkan permasalahan yang menghambat mereka untuk bisa mencapai Sprint Goal dan memenuhi Definition of Done. Selama proses pengembangan berlangsung, Development Team juga melakukan refinement terhadap Product Backlog item di Sprint mendatang agar proses Sprint Planning berikutnya bisa menjadi lebih efektif.

Di akhir Sprint, Product Owner akan mempresentasikan hasil pekerjaan Development Team selama satu Sprint kepada para pemegang kepentingan guna mendapatkan umpan balik ini disebut Sprint Review. Product Owner juga menjelaskan apakah dalam Sprint tersebut pencapaian Development Team menuju Sprint Goal kepada seluruh pemegang kepentingan. Umpan balik ini akan dimasukkan ke dalam Product Backlog guna meningkatkan nilai dari produk. Hanya Product Owner yang menentukan kapan umpan balik tersebut akan dikerjakan oleh Development Team. Untuk Sprint berdurasi 30 hari, batasan waktu Sprint Review tidak lebih dari 4 jam.

Setelah Sprint Review, Development Team, Product Owner akan berkolaborasi untuk menentukan improvement apa yang mereka akan implementasikan di Sprint berikutnya itu dinamakan Sprint Retrospectives yang difasilitasi oleh Scrum Master. Scrum Master yang efektif akan kreatif dalam memfasilitasi Sprint Retrospectives yang dapat mengekspos permasalahan dan improvement yang perlu diimplementasikan di Sprint berikutnya. Setidaknya satu improvement yang disepakati di Sprint Retrospectives akan masuk ke dalam Sprint Backlog di Sprint berikutnya. Definition of Done adalah salah satu hal yang ditekankan oleh Development Team pada saat Sprint Retrospectives. Untuk Sprint berdurasi 30 hari, batasan waktu Sprint Review tidak lebih dari 3 jam.

Sprint berikutnya langsung dilakukan setelah Sprint Retrospectives berakhir tanpa ada jeda antar Sprint. Pengembangan produk menggunakan Scrum akan berakhir ketika, Anggaran pengembangan produk sudah habis atau Pengguna sudah tidak mau menggunakan produk yang bersangkutan atau Return on Investment (ROI) dari produk sudah maksimal atau tercapai.

Sumber: http://www.scrum.co.id/what-is-scrum